
Di kerajaan Girtonia, keluarga Adenauer telah melahirkan para santo selama berabad-abad. Dua saudari membentuk generasi terbaru para santo yang melindungi negeri dari monster dan bencana. Si sulung, Philia, dianggap jenius di bidangnya, mampu memecahkan masalah apa pun dalam sekejap. Sementara itu, si bungsu, Mia, tidak sehebat kakaknya, tetapi telah memikat seluruh negeri dengan kepribadiannya yang menawan. Terlepas dari perbedaan mereka yang mencolok, Philia dan Mia memiliki ikatan yang tak terpisahkan.
Sayangnya, Mia adalah satu-satunya orang yang benar-benar peduli pada Philia. Karena wajah Philia yang tanpa ekspresi dan sikapnya yang acuh tak acuh, orang tua mereka selalu memarahinya, dan warga mengeluh tentangnya. Terlebih lagi, Julius Girtonia, pangeran kedua dan tunangan Philia, lebih suka memiliki gadis yang lebih ramah sebagai calon istrinya. Karena alasan itu, ia membatalkan pertunangan dan menjual Philia ke kerajaan tetangga, Parnacorta, yang baru saja kehilangan santonya sendiri.
Karena tak punya pilihan lain, Philia langsung pergi melayani Parnacorta. Sebagai orang asing, ia berasumsi bahwa ia tidak akan diperlakukan lebih baik daripada di Girtonia. Bertentangan dengan harapannya, Philia mungkin akhirnya menemukan tempat dengan orang-orang yang pantas untuk tersenyum.